Oleh: Refa | 14 Agustus 2008

Mengenal Bendera Rasulullah, Bendera Umat Islam


Banyak Hadits dan atsar telah menjelaskan kepada kita tentang raayah (panji) dan bendera (liwaa’) Nabi saw, Di dalamnya juga dijelaskan warna, bentuk, dan karakteristik panji-panji dan bendera Rasulullah saw.

1. Dari Ibnu ‘Abbas ra, ia berkata:

<<kaanat rooyatu rosuuuliLlahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saudaa a, wa liwaa u huu abyadho>>
Raayahnya (panji) Rasul saw berwarna hitam, sedangkan benderanya (liwa’nya) berwarna putih.

Takhrij Hadits, Rayah menurut penuturan Ibnu Abbas ini, dikeluarkan dari :

  • Imam Tirmidzi dalam kitab Jami’nya: IV/197, no. 1681, dikomentarinya sebagai hadits hasan gharib;

  • Imam Ibnu Majah dalam Sunannya: II/941, no. 2818;

  • Imam Thabrani dalam Mu’jamul Ausath: I/77, no. 219;

  • Mu’jam al-Kabir: XII/207, no. 12909;

  • Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak: II/115, no. 2506/131, Dikatakan dalam at-Talkhish (Yazid dha’if);

  • Imam al-Baihaqi dalam Sunannya: VI/363 (lihat Fath al-Baariy: VI/126);

  • Imam Abu Syaikh dalam kitabnya Akhlaq an-Nabi saw, halaman 153, No. 420/421;

  • Imam Baghawi dalam Syarh Sunnah: X/404, no. 2664;

  • Imam al-Haitsami dalam Majmu’ az-Zawaaid: V/321, dikatakan, Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thabrani, didalamnya terdapat Hibban bin Andullah, Adz-Dzahabi berkomentar, dia adalah majhul sedang para perawi Abu Ya’la lainnya adalah tsiqah;

  • Berkata as-Shalihi asy-Syaami dalam sirah Nabi saw (Subulul Huda wa ar-Rasyad) ‘Riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi sanadnya bagus, sedangkan melalui Thabrani perawinya shahih kecuali Hibban bin Ubaidillah dari Baridah dan Ibnu Abbas’: VII/271;

  • Dikeluarkan oleh Ibnu Asakir dalam Tarikh kota Damaskus: IV/223 dengan teks berasal dari Ibnu Abbas yang dikatakannya: ‘Rayahnya RasuluLLah saw adalah berwarna hitam, sedangkan liwa’-nya berwarna putih’. Disebutkan pula melalui jalur lain (IV/24), lihat juga Mukhtasharnya: I/352. Berkata Syaikh Syu’aibal Arnauth dalam Hamsysyarh Sunan al-Baghawiy bahwa sanadnya hasan. Tirmidzi juga meng-hasan-kannya;

  • Tharh at-Tatsrib Syarh at-Tarqib: VII/220;

  • Umdatul Qaari-nya al-‘Aini: XII/47;

  • Misykah al-Mashabih-nya Tibriziy: II/1140.

2. Dari Abu Hurairah, ia berkata:

<<Kaanat rooyatu rasuuliLlahi shallahu ‘alaihi wa sallam saudaa a, wa liwaa u huu abyadho>>
Panji RasuluLlah saw (raayat) berwarna hitam, sedangkan liwa’nya berwarna putih.

Takhrij Hadits, Rayah menurut penuturan Abu Hurairah ra ini, dikeluarkan dari :

  • Dikeluarkan oleh Abu Syaikh dalam Akhlaq an-Nabi pada halaman 154, no. 421 dan halaman 256, no. 427;

  • Dikeluarkan juga oleh Ibnu Asakir dalam Tarikh kota Damaskus dengan teks (Telah menceritakan kepada kami Abu al-Qasim al-Khadlr bin Hussain bin Abdillah bin ‘Abdan, dari Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Mubarak al-Farra, dari Abu Muhammad Abdullah bin Hussain bin Abdan, dari Abdul Wahhab al-Kilabi, dari Sa’id bin Abdul Aziz al-Halabiy, dari Abu Nu’aim Abid bin Hisyam, dari Khalid bin Umar, dari al-Laits bin Sa’ad, dari Yazid bin Abi Hubaib, dari Abi al-Khair, dari Abu Hurairah, berkata : ‘Rayahnya Nabi saw dari secarik beludru yang ada di tanagn Aisyah, ditanyakan kepadanya (bahwa Aisyah) yang memotongnya, dan liwa beliau berwarna putih..’ (al-hadits).

  • Juga melalui jalur lain dikatakan: “Telah menceritakan kepada kami Abu al-Qasim as-Samarqandiy, dari Kahlid bin Amru, dari Laits, dari Yazid bin Abi Hubaib, dari Abi al-Khair Murtsid bin Yazid, dari Abu Hurairah, bunyi haditsnya sama dengan sebelumnya.

  • Ibnu Hajar berkata dalam Fath al-Baariy: ‘Telah dikeluarkan oleh Ibnu Adi dari haditsnya Abu Hurairah’: VI/127;

  • Juga berita tersebut dalam al-Kamil-nya Ibnu Adi: III/31, yang diterjemahkan oleh Khalid al-Qurasyiy;

  • Tharh at-Tatsrib Syarh at-Tarqib: VII/220;

  • Umdatul Qaari-nya al-‘Aini: XII/47;

3. Dari ‘Abdullah bin Buraidah dari Bapaknya: Abu Qasim bin ‘Asakir berkata: “telah meriwayatkan kepada kami Abu al-Qasim Zahir bin Thahir asy-Syahaamiy, dan Abu al-Mudzfar bin al-Qasyiiriy, keduanya berkata, “Telah mengabarkan kepada kami, Abu Sa’ad al-Junzuruudiy, telah mengabarkan kepada kami, Abu ‘Amru bin Hamdaan, telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la al-Mushiliy, telah mengabarkan kepada kamiIbrahim bin al-Hujjaj, telah mengabarkan kepada kami Hibban bin ‘Ubaidillah –tambahan dari al-Qasyiiriy- Ibnu Hibban Abu zahiir, telah mengabarkan kepada kami Abu Majliz dari Ibnu ‘Abbas, Hayyan berkata, ‘Telah meriwayatakan kepada kami ‘Abdillah bin Buraidah dari bapaknya:

<<anna rosuulaLlahi shallallahu ‘alaihi wa sallam kaanat rooyatuhuu saudaa a, wa liwaau huu abyadho>>
Sesungguhnya, panji RasuluLlah saw (rayah) berwarna hitam, sedangkan liwa’nya berwarna putih.

Takhrij Hadits, Rayah menurut penuturan ‘Abdillah bin Buraidah dari bapaknya ini, dikeluarkan dari :

  • Imam Abu Syaikh dalam Akhlaq an-Nabi saw dan Adabnya, halaman 153, no. 420. Aku berkata: ‘Itu jalurnya sama dengan hadits yang sebelumnya, dari Ibnu Abbas, karena kadangkala Ibnu Abbas mengatakannya pada dirinya, kadangkala kepada Abdullah bin Buraidah, dari bapaknya, teksnya adalah: ‘Bahwa rayahnya RasuluLah saw berwarna hitam dan liwanya berwarna putih’.

  • Tarikh ad-Dimasysq: IV/224.

  • Imam Ibnu Hajar berkata dalam Fath a- Bariy: VI/127, Abi Ya’la dari haditsnya Buraidah;

  • Thabrani mengeluarkannya dalam Mu’jamul Kabir: XII/207, no. 12909;

  • Majmu’ al-Bahrain, Halaman 870;

  • Imam al-Iraqiy berkata dalam Tharh at-Tatsrib Syarh at-Tarqib: VII/220, ‘Itu diriwayatkan oleh Abu Ya’al al-Mausuliy dalam musnadnya, dan Thabrani dalam Mu’jam al-Kabirnya dari hadits Buraidah’.

4. Dari Jabir ra (haditsnya marfu’) sampai kepada RasuluLlah saw:

<<annahuu kaana liwa uhuu yauma dakhola makkata abyadho>>
Bendera Nabi saw (liwaa’) pada saat masuk kota Makkah berwarna putih

Takhrij Hadits, Rayah menurut penuturan Jabir ra ini, dikeluarkan dari :

  • Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya: III/72, no. 2592;

  • Al-Mukhtashar: VII/406, no. 2480.

  • Teks menurut Tirmidzi: IV/195, no. 1679, berkata: ‘Dari Jabir bin Abdullah, ‘Bahwasanya Nabi saw masuk ke kota Makkah pada saat hari penaklukan dengan liwanya berwarna putih’.

  • Imam Ibnu Hibban dalam Shahihnya (al-Ihsan): XI/47, no. 4743, berkata al-Arnauth: ‘Haditsnya hasan dengan dua orang saksi’.

  • Imam an-Nasa’i: VI/200, no. 6869 dalam bab Haji, dan no. 106 dalam bab Masuk kota Makkah;

  • Imam al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra-nya: VI/362;

  • Imam al-Baghawiy dalam Syarh as-Sunnah: X/403;

  • Al-Hakim dalam al-Mustadraknya: IV/115, no. 2505, dikatakannya: ‘Hadits ini shahih dengan syarat muslim meski beliau tidak mengeluarkannya, tetapi dia menyaksikan haditsnya Ibnu Abbas ra’.;

  • Imam al-Haitsami dalam Majmu’ az-Zawaaid : V/321, dikatakannya: ‘Diriwayatkan oleh Thabrani dengan tiga orang, terdapat juga dalam Sunan-nya bahwa liwa itu putih’.;

  • Lihat juga at-Talkhish al-Hubair-nya Ibnu Hajar: I/98;

  • Umdatul Qaari-nya al-‘Aini: XII/47;

  • Misykah al-Mashabih-nya Tibriziy: II/1140.

5. Dari ‘Aisyah ra, ia berkata:

<<Kaana liwaa u rosuuliLlahi shallallahu ‘alaihi wa sallam abyadho>>
Liwaa’nya Nabi saw berwarna putih

Takhrij Hadits, Rayah menurut penuturan ‘Aisyah ra ini, dikeluarkan dari :

  • Imam al-Baghawiy dalam Syarh as-Sunnah: X/404, no. 2665;

  • Abu Syaikh dalam Akhlaq an-Nabi wa Adabuhu pada halaman 154, no. 422, Halaman 156, no. 428;

  • Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannif-nya: VI/533, no. 336111;

  • Imam al-Iraqiy berkata dalam Tharh at-Tatsrib Syarh at-Tarqib: VII/220: ‘Itu diriwayatkan oleh Abu Syaikh bin Hibban dari Haditsnya Aisyah.’

6. Dari Ibnu ‘Umar ra, beliau berkata:

<<anna rosuulaLlahi shallallahu ‘alaihi wa sallam kaana idzaa ‘aqoda liwaa an, ‘aqodahu abyadhu, wa kaana liwaa u rosuuliLlahi shallallahu ‘alaihi wa sallam abyadho>>
Tatkala Rasulullah saw memasangkan benderanya, beliau memasangkan bendera (liwaa’) yang berwarna putih

Hadits dari Ibnu ‘Umar ra ini dikeluarkan Abu Syaikh dalam kitab Akhlaq an-Nabi wa Adabuhu, halaman 155, no. 423.

7. Rasyid bin Sa’ad telah menceritakan sebuah riwayat dari RasuluLlah saw:

<<kaanat royaatu rasuuliLlahi shallallahu ‘alaihi wa sallam saudaa a wa liwaa uhuu abyadho>>
Panji (raayah) Nabi saw berwarna hitam, sedangkan liwa’-nya berwarna putih

Rayah menurut penuturan Rasyid bin Sa’ad ini ada dalam kitab as-Sair al-Kabir karya Imam asy-Syaibani: I/71.





Tanggapan

  1. Jadi kepingin menjadi anggota PASKIBRAKA
    Pasukan Pengibar Bendera Khilafah

    Suka

  2. Saatnya Umat Muslim Bersatu Dibawah Bendera Rasulullah….
    Saatnya Liwa & Royah Berkibar Seantero Dunia!!!!
    Amin!!!

    Suka

  3. Semangat Pasukan Pengibar Bendera Khilafah, tapi bukan paskibraka yang kita kenal di sekolah… lainnya ya. )

    Suka

  4. This is an islamic flag for ummah on the world…
    Allahu Akbar !! it’s time to struggle only for this flag, not for other flag.. !!!

    Suka

  5. salam serumpun dr malaysia..
    mr kte b’satu.. bendera indonesia, bendera malaysia, dua2 buang.. sesungguhnya kte berada di bwh 1 panji islam.. b’juanglah utk islam n bkn utk negara

    setuju, hanya ikatan aqidah yg mampu menyatukan umat Islam dengan ikatan yg kuat

    Suka

  6. bersatulah seluruh negri2 kaum muslim, janganlah mau d adu domba dan mengagung2kan nasionalisme, karena nasionalisme adalah ikatan yang rendah, serendah2nya pengikat manusia, hanya islam yang mampu mengikat umat ini dalam naungan daulah khilafah islamiyah, Allahu Akbar

    Suka

  7. Bendera Rasulullah akan segera berkibar di seluruh dunia… insyallah

    Suka


Bagaimana tanggapan anda ?

Kategori