Oleh: Refa | 3 Maret 2010

Meluruskan Sejarah 3 Maret 1924 : Mustafa Kemal Attaturk, Pahlawan atau Pengkhianat ?


Penulisan sejarah biasanya berkaitan erat dengan siapa yang menjadi penguasa di zaman sejarah tersebut dibuat. Sebagai contoh sederhana, di zaman Soeharto berkuasa, ia menciptakan sejarah tentang jasa-jasanya menyelamatkan bangsa dan negara dari kudeta. Namun di zaman reformasi, banyak pakar sejarah yang berusaha merevisi ulang semua dogma tersebut.

Contoh lain adalah nama Mustafa Kemal Attaturk. Dalam sejarah dunia dia dianggap sebagai bapak pembaharu Turki modern yang namanya begitu harum sebagai peletak tonggak sekulerisme Turki. Namun bila kita jeli melihat sejarah dalam sudut pandang yang lain, Attaturk adalah orang Yahudi yang menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dialah orang yang mengabolisi Khilafah Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924. Dia adalah pengkhianat sekaligus pecundang.

Terjagalnya Khilafah tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk menjagal Khilafah juga bukan proses sekejap, perlu proses yang panjang. Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan al-Qur`an dan as-Sunnah untuk memecahkan masalah-masalah mereka, dan tertarik dengan ideologi Liberal yang menggiurkan nafsu manusia.

Liberalisasi di Eropa Barat

Setelah mengalami Renaisance abad ke-15 M, masyarakat Eropa Barat bersepakat untuk memisahkan agama dari kehidupan alias menganut faham sekulerisme. Sekulerisme ini dikristalkan oleh John Locke filosof Inggris menjadi ideologi Liberal, sebuah ideologi yang menempatkan manusia bebas dari ikatan apa pun, baik ikatan agama ataupun selain agama. Liberal dalam beragama, berekonomi, liberal berpolitik, seksualitas, liberal dalam segala hal. Ideologi inilah yang akan menghantarkan Barat kepada kebangkitannya, walau kebangkitan yang semu.

Semangat Liberalisme ini mendorong pecahnya Revolusi Perancis tahun 1789 yang mengusung jargon ”Liberte, Egalite, dan Fraternite”. Revolusi Perancis berhasil menjauhkan agama dalam hal ini gereja dari masyarakat, negara maupun politik. Di awal abad ke-19 M, Perancis muncul menjadi paling kuat dan maju, menjadi negara nomor satu di dunia di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.

Khilafah Turki Utsmani Melirik Liberalisme

Sementara itu, Khilafah Turki Utsmani masih mengalami kemandegan berpikir akibat terhentinya ijtihad dan mulai melirik ideologi Liberal yang sedang berkembang pesat di Eropa Barat. Kemajuan teknologi akibat revolusi Industri telah menyilaukan mata, sehingga tidak bisa membedakan mana teknologi yang bisa diambil dari bangsa manapun, dan mana peradaban yang harus disaring.

Tahun 1828 di masa Sultan Mahmud II, pemikiran dan sistem sekuler mulai merasuk ke tubuh khilafah. Tahun 1876 M Gerakan Turki Muda yang tergila-gila dengan ideologi liberal berhasil memaksa Sultan Abdul Hamid II menerima Konstitusi 1876, sebuah konstitusi sekuler. Sejak itu, tanda-tanda keruntuhan Khilafah mulai di depan mata. Sekeliling khalifah sudah dipadati dengan orang-orang yang berideologi sekuler liberal, yang dipimpin oleh Perdana Mentrinya sendiri, Midhat Pasya si pemabok.

Mustafa Lahir

Pada kondisi Khilafah sedang sakit ideologi inilah Mustafa Kemal Atatürk yang akan menjadi penjagal Khilafah dilahirkan. Tepatnya tanggal 12 Maret 1881. Nama aslinya Mustafa. Ia dilahirkan di Salonika (sekarang di Yunani). Saat itu Yunani berada di dalam wilayah Khilafah Turki Utsmani. Ayah Mustafa bernama Ali Riza yang meninggal saat putranya berumur 7 tahun. Ibu Mustafa bernama Zubeyde Hanim, seorang muslimah taat yang berharap Mustafa menjadi ulama yang faqih.

Namun Mustafa berbeda pendirian. Ia menjadi remaja pemberontak melawan segala bentuk peraturan. Ia kasar, dan kurang ajar pada gurunya. Di depan kawannya, ia sangat arogan dan penyendiri.

Akhirnya pada usia dua belas tahun Mustafa dimasukkan ke akademi militer di Salonika. Ia ikut seleksi dan lulus jadi kadet.

Di militer, nampaknya Mustafa menemukan dunianya. Ia mampu menunjukkan prestasi akademik yang bagus, sehingga salah satu pelajar menjulukinya “Kemal” yang berarti kesempurnaan. Sejak itu ia panggil Mustafa Kemal.

Mustafa Dicekoki Ideologi Liberal

Pada usia 14 tahun, Mustafa Kemal pindah ke sebuah akademi di Monastir.

Saat-saat liburannya di Salonika, Mustafa Kemal senang berkunjung ke tempat-tempat hiburan Eropa dimana para wanita tidak mengenakan cadar, menyanyi, berdansa, dan duduk di meja bersama laki-laki. Mustafa Kemal senang minum-minuman keras.

Dalam pergaulan, Mustafa Kemal banyak bersandar pada teman-temannya para pendeta Macedonia yang sengaja ”menangkapnya”. Para pendeta Macedonia inilah yang mengajarkan dasar-dasar bahasa Perancis bersama seorang teman Mustafa dari Macedonia yang bernama Fethi. Keduanya diajari buku-buku karya pemikir-pemikir liberal seperti Voltaire, Rousseau, Thomas Hobbes, dan John Stuart Mill, serta buku-buku lainnya. Hingga akhirnya, Mustafa mengarang syair yang mendengung-dengungkan nasionalisme dan berpidato di depan akademi militer. Mustafa berbicara kepada mereka tentang kerusakan sultan sebelum dia berumur 20 tahun.

Mustafa Kemal kemudian ditempatkan di Istambul. Di sana dia menjadi pengunjung rutin rumah Madame Corinne, seorang janda Italia yang hidup di Pera, sebuah distrik kota yang telah mengalami Westernisasi. Ia pun hanyut dalam minum-minuman keras, bermain judi, dan bersenang-senang dengan musik.

Setelah mencapai nilai tertinggi dalam ujian akhir, Mustafa lulus dengan gelar kehormatan pada Januari 1905 sebagai kapten.

Mustafa menjadi atase militer di Sofia.

Saat itu, Mustafa Kemal bergabung dengan perkumpulan mahasiswa nasionalis, yang dikenal sebagai Vatan (yang artinya Tanah Air). Para anggotanya menganggap dirinya kelompok revolusioner yang menentang pemerintahan Sultan Abdul Hamid II, yang memberangus segala pemikiran “liberal” yang merongrong pemerintahan Islam. Kelompok ini selalu menyalahkan Islam yang dianggap membuat Turki terbelakang dan terus-terusan menyebarkan kebencian terhadap syari’at yang dianggap kolot, serta menjadikan ajaran-ajaran sufi sebagai tertawaan. Anggotanya bersumpah melengserkan sultan dan menggantinya dengan sistem pemerintahan Barat dengan konstitusi dan parlemen, menghancurkan otoritas para ulama, menghapus jilbab dan kerudung, serta mendeklarasikan kesetaraan gender. Tak lama bergabung, Mustafa Kemal menjadi pemimpinnya.

Mustafa diundang untuk menghadiri salah satu pertemuan di sebagian rumah-rumah orang Yahudi yang memiliki kewarganegaraan Italia dan organisasi-organisasi Freemasonry Italia. Turki Muda menjadikan perlindungan yang diberikan kepada Yahudi ini sebagai tameng. Mereka mendapat bantuan finansial dalam jumlah yang sangat besar dari berbagai pihak.

Tahun 1908 M Kaum nasionalis sekuler, Turki Muda, melakukan revolusi. Revolusi ini dalam rangka merongrong Sultan Abdul Hamid II yang  menentang konstitusi 1876 yang sekuler dan selalu menyerukan kembali ke Syari’at Islam.

Pema’zulan Sultan Abdul Hamid II

Akhirnya pada tanggal 26 April 1909 M Turki Muda yang berkomplot dengan Syaikhul Islam, Mohammad Dia’ uddin Afandi, berhasil memberhentikan Sultan Abdul Hamid II, seorang khalifah yang saleh dan lembut. Sejak saat itu Khilafah Utsmaniyah dikuasai kaum nasionalis Turki.

Setelah pemberhentian Sultan Abdul Hamid II banyak orang mulai menulis buku baik berbahasa Inggris, Arab maupun Turki, yang memfitnah dan menyerang Sultan Abdul Hamid II. Mereka memfitnah Sultan Abdul Hamid II sebagai orang yang menjadikan Daulah Utsmani tenggelam semakin dalam dan menampilkan Turki Muda sebagai pahlawan.

Dalam buku-buku sejarah Indonesia yang ditulis oleh kaum sekuler, Gerakan Turki Muda ini disebut-sebut sebagai gerakan untuk mencapai perbaikan nasib menentang Sultan Abdul Hamid II yang mereka sebut sebagai Kaum Kolot. Gerakan Turki Muda ini dianggap sebagai pemicu pergerakan nasionalis sekuler di Indonesia.

Setelah Sultan Abdul Hamid II diberhentikan, tahun 1909 M Sultan Muhammad Risyad menggantikannya sebagai Khalifah Turki Utsmani. Namun pemerintahannya sebenarnya sudah tidak berarti karena dibawah perintah Turki Muda.

Di tubuh Turki Muda sendiri terjadi perpecahan. Mustafa Kemal akhirnya meninggalkan Turki Muda dan kembali menekuni kemiliteran 10 tahun berikutnya seperti sebelumnya. Berkat pribadi keras dan kecerdasannya, ia merengkuh banyak kekuasaan politik. Ia habiskan malam dengan mengadakan rapat rahasia untuk merencanakan makar, yang diharapkan menghasilkan kekuasaan absolut baginya.

Khilafah Turki Utsmani Terseret Perang Dunia I

Tahun 1914 Pecah Perang Dunia Pertama. Jerman yang menguasai minyak di Irak dan mengancam sumber minyak Inggris di Iran dan Jazirah Arab, dengan kekuatan besar berambisi menguasai dunia. Inggris, Perancis dan Rusia pun bersekutu mengumumkan perang melawan Jerman. Selain beraliansi dengan Austria, Jerman membujuk Khilafah Turki Utsmani untuk ikut Perang Dunia I melawan Sekutu.

Tahun 1918 Jerman dan Austria- Hungaria dituntut meletakkan senjata. Maka berakhirlah Perang Dunia I. Kemenangan akhirnya ada di pihak Sekutu. Setelah Rusia keluar dari persekutuan dan AS kembali ke politik isolasinya, tinggallah Inggris dan Perancis membagi-bagi wilayah Khilafah Utsmani.

Ketika Inggris menduduki Istambul, ibukota Khilafah Utsmaniyah Mustafa Kemal melarikan diri ke Anatolia, tempat ia memulai perjuangan untuk pembebasan Turki. Kebiasaan berzina diteruskan Kemal pada para wanita pemburu cinta, yang berkeliaran di sekitar garnisun.

Mustafa Kemal Menjadi Pahlawan Boneka

Untuk mengakhiri Khilafah Utsmani hingga ke akar-akarnya Barat membuat skenario busuk namun licin. Mereka akan melahirkan seorang pahlawan boneka yang bisa dijadikan partner pasukan sekutu. Pahlawan ini akan menjadi harapan umat Islam yang sedang dilanda keputusasaan. Pilihan mereka jatuh kepada Mustafa Kemal.

Intelijen-intelijen Inggris berhasil menemukan ”impian mereka” yang telah lama didambakan dalam pribadi Mustafa Kemal, seorang yang memiliki watak diktator. Hubungan antara intelijen Inggris dan Kemal dilakukan melalui perantaraan seorang intelijen bernama Amstrong yang memiliki hubungan dekat dengan Kemal.

Skenario ini dilaksanakan. Di akhir Perang Dunia I Mustafa Kemal memimpin pasukan pertahanan Turki melawan Pasukan Sekutu Eropa dan Yunani yang menguasai Izmir. Mustafa Kemal mendengungkan spirit Jihad di Turki, mengangkat al-Qur`an dan membuat orang-orang Inggris menarik diri tanpa terjadi bentrokan senjata apa pun.

Tanpa mengalami banyak kesulitan, Mustafa Kemal berhasil menguasai beberapa tempat strategis. Dunia Islam menyambutnya dengan penuh antusias dan memberinya gelar ”ghazi” (panglima perang yang gagah dan tanpa tanding). Saat Yunani kalah dan Turki menang, rakyat mabuk kemenangan, dan memuja Mustafa Kemal sebagai sang Penyelamat. Ia digelari Pembela Kebenaran. Berbagai pengakuan para diplomat asing makin meneguhkan kedudukannya sebagai pahlawan Turki melawan Barat. Para khatib menyambutnya dengan sangat hangat. Para penyair memujinya. Ahmad Syauqi, misalnya dalam sebuah awal baitnya menyejajarkan Mustafa Kemal dengan Khalid bin Walid si pedang Allah dengan syairnya.

”Allahu Akbar, betapa banyak penaklukan yang demikian mengagumkan wahai Khalid Turki, perbaharuilah kepahlawanan Khalid Arab!”

Ya, sebuah skenario jahat yang luar biasa sukses!

Sekarang Mustafa Kemal menjadi seorang panglima militer yang memiliki kedudukan Banyak wanita yang memujanya dengan mengenakan foto Kemal dalam locket di lehernya. Sebagai  pembebas negaranya, Mustafa kemal sudah terbiasa tidur dengan para wanita yang mau dan bernafsu.

Hingga tahun 1919 M Mustafa Kemal masih bersandiwara. Untuk menutupi kebenciannya kepada Islam dan untuk meraih simpati rakyat Khilafah. Ketika dia berhasil menang atas Yunani di Ankara, ia berbicara di hadapan publik, ”Sesungguhnya semua rencana akan diambil tidak dimaksudkan kecuali untuk melindungi kesultanan dan khilafah serta pembebasan sultan dan negeri ini dari perbudakan orang-orang asing.”

Mustafa Mulai Membuka Topeng

Bulan April 1920 Mustafa Kemal membentuk dan memimpin Majelis Nasional Agung Turki yang berpusat di Ankara.

Tahun 1922 kaum nasionalis sekuler Turki makin merajela. Sultan Mehmet VI Vahdettin (Wahiduddin) dijatuhkan. Kelompok nasionalis ini membuat kekuasaan Khalifah ditiadakan pada tanggal 1 November 1922.

Mulailah Mustafa Kemal menampakkan kebenciannya kepada Islam. Pada tanggal 19 November 1922 melalui Majelis Nasional Turki di Ankara, Mustafa Kemal mengangkat Abdul Majid II menjadi Khalifah menggantikan Muhammad Wahiduddin yang melarikan diri. Sultan Abdul Majid ini sebenarnya hanya khalifah boneka yang sama sekali tidak memiliki kekuasaaan apa-apa.

Pada tanggal 29 Oktober 1923 kaum nasionalis sekuler Turki memproklamirkan berdirinya Republik Turki dengan Mustafa Kemal sebagai presidennya.

Tidak lama berkuasa, ia menyatakan tegas bahwa ia akan menghancurkan puing reruntuhan Islam dalam kehidupan bangsa Turki. Hanya dengan mengeliminasi segala hal berbau Islam, Turki bisa ‘maju’ menjadi bangsa modern yang dihormati. Tanpa ragu Kemal menyerang Islam dan pilarnya.

Pernikahan Mustafa Kemal

Mustafa Kemal akhirnya menikah juga. Ia menikah dengan Latife Usakligil.anak perempuan Ushakizade Muammer, seorang Smyrna yang kaya dan berminat pada perkapalan dan perdagangan intgernasional. Meskipun Latife orang turki yang berkulit zaitun dan memiliki mata gelap dan besar, namun ia telah belajar ilmu hukum di Eropa dan berbahasa Perancis seperti wanita Perancis. Mereka menikah di rumah ayah Latife dengan gaya Eropa sebagai upaya untuk menghapuskan adat-adat yang Islami. Dalam perkawinan Islam, pengantin laki-laki dan perempuan tidak boleh saling bertemu sampai setelah upacara akad nikah selesai. Namun, Kemal dan Latife melanggar tradisi dan mengucapkan janji setia mereka sambil duduk di atas bangku.

Setelah itu Kemal mengajak istrinya melakukan perjalanan bulan madu, dengan memanfaatkan isterinya sebagai contoh dalam kampanyenya untuk menggalakkan emansipasi terhadap wanita Turki. ”Itulah cara untuk memperlakukan seorang wanita,” katanya, dengan menunjuk Latife yang berdiri di sampingnya dengan mengenakan celana. Memamerkan isteri barunya dengan cara yang tidak lazim semacam itu menyulut kemarahan bagi kalangan Islam yang mereka sebut tradisionalis di antara lawan-lawan politiknya, khususnya ketika Latife tampil mengenakan gaun pendek yang mempertontonkan bagian-bagian tubuh secara terbuka pada berbagai acara pesta besar.

Tahun 1340 H/ 1923 M Mustafa Kemal menandatangani perjanjian dengan negara-negara Barat yang dikenal dengan nama Perjanjian Luzan (lausane). Perjanjian itu mewajibkan Turki menerima beberapa syarat yang dikenal dengan nama syarat Karzun (Curzon) yang empat. Karzun adalah ketua delegasi Inggris dalam pertemuan Luzan. Empat syarat itu:

  1. Pemutusan Turki dari semua hal yang berhubungan dengan Islam.
  2. Penghapusan Khilafah Islam untuk selama-lamanya.
  3. Mengeluarkan Khalifah dan para pendukung Khilafah dan Islam dari negeri Turki serta mengambali harta khalifah.
  4. Mengadopsi undang-undang sipil sebagai pengganti undang-undang Turki yang lama.

Mustafa Menjagal Khilafah

Dan tanggal 3 Maret 1924 Mustafa Kemal pun memulai proses penjagalan Khilafah yang tanpa daya. Ia memanggil semua anggota Majelis Nasional untuk mengadakan pertemuan. Malam-malam sebelumnya, Mustafa Kemal berusaha membungkam suara penentangnya dengan mengancam dengan hukuman mati bagi para pengkritik pendapatnya. Mustafa Kemal mengusulkan pada Majelis Nasional proyek pembubaran khilafah yang dia sebut sebagai ”bisul sejak Abad Pertengahan” untuk selamanya dan mendirikan negara Turki sekuler. Keputusan pun diambil tanpa perdebatan. Keputusan mencakup pembuangan Khalifah pada hari berikutnya ke Swiss. Maka obor khilafah pun padam, di tangan Mustafa Kemal.

Berita Pembubaran Khilafah ini memunculkan kegundahan di seluruh dunia Islam. Karena bagaimana pun selama ini Istambul merupakan lambang kekuatan politik bagi dunia Islam. Penyair Syauqi yang sebelumnya memuji Mustafa Kemal, meratap sedih atas peristiwa yang terjadi. Di Indonesia,.kelompok modernis, seperti al-Irsyad, Muhammadiyah, Persis, Sarekat Islam dan Kelompok tradisi yang nantinya mendirikan Nahdhatul Ulama bersepakat untuk menegakkan kembali khilafah.  Mereka membentuk Komite Khilafah tanggal 4 Oktober 1924 di Surabaya dengan ketua Wondosudirdjo dari Sarekat Islam dan wakil ketua K.H. Abdul Wahab Hasbullah tokoh pendiri Nahdhatul Ulama sebagai utusan dalam kongres Khilafah di Mesir.

Mustafa Mengubur Peradaban Islam

Sementara itu di Turki, setelah sukses menjagal Khilafah, mulailah Mustafa Kemal mengubur peradaban Islam dari bumi Turki.

Tahun 1925 M/ 1344 H masjid-masjid ditutup dan pemerintah memberangus semua gerakan keagamaan dengan segala kebengisannya..

Tahun itu juga, Latife yang minta diperlakukan dan dihormati sebagaimana mestinya seorang istri, dengan kasar diceraikan oleh Mustafa Kemal dan diusirnya.

Setelah bercerai, Mustafa menjadi lelaki tak tahu malu dan tak mengenal batas. Ia menjadi peminum berat dan tak bisa lepas dari miras. Sejumlah lelaki muda tampan, istri, dan putri pendukungnyapun menjadi objek pemuas syahwat dan korban agresi vital nafsunya, sampai ia menderita penyakit kelamin.

Sementara itu, gemuruh kaum oposisi Turki mulai menderu. Gemuruh itu akhirnya meledak pada 1926, ketika suku Kurdi gunung melancarkan pemberontakan bersenjata melawan rezim Kemalis. Mustafa Kemal tak buang waktu. Seluruh suku Kurdistan di Turki dibinasakan dengan bengis, desa dibakar, ternak dan hasil panen dihancurkan, perempuan dan anak-anak diperkosa dan dibantai. 46 kepala suku Kurdi digantung di depan umum. Dan terakhir, mengeksekusi Syekh Said, pemimpin suku Kurdi.

Tahun 1926/ 1345 M Syariah Islam diganti dengan hukum sipil yang diadopsi dari hukum Swiss.

Tahun itu juga Penanggalan Hijriyah diganti dengan penanggalan masehi sehingga angka tahun 1345 H dihapus di seluruh Turki dan diganti dengan 1926 M.

Tahun 1928 M/ 1347 H Teks undang-undang menghapus Turki sebagai pemerintahan Islam. Teks sumpah yang diucapkan para pejabat pemerintah saat dilantik yang sebelumnya bersumpah dengan nama Allah diganti dengan hanya mengucapkan ”Dengan kehormatan mereka, mereka akan menunaikan kewajiban.”

Tanggal 1 November 1928 dibuat UU tentang pengambilan dan penerapan alfabet (Latin) serta pelarangan tulisan Arab.

Tahun 1929 M/ 1348 H. Pemerintah mulai mewajibkan secara paksa untuk menggunakan huruf-huruf latin dalam penulisan bahasa Turki sebagai ganti huruf Arab yang dipakai sebelumnya. Pengajaran bahasa Arab dan Persia dihapuskan dari seluruh fakultas. Buku-buku yang terlanjur dicetak dalam huruf Arab diekspor ke Mesir, Persia dan India. Pemerintah Turki ingin memutus hubungan Turki dengan masa lalu keislaman mereka, juga memutus hubungan Turki dengan kaum muslimin di seluruh negeri Arab dan negeri Islam lainnya.

Tahun 1931-1932 M/ 1350-1351 H pemerintah membatasi jumlah masjid. Mustafa Kemal terus mencerca masjid-masjid. Dia menutup masjid utama di Istambul dan mengubah Masjid Aya Shofia menjadi museum, sedang Masjid al-Fatih dijadikan gudang!

1933 M/ 1352 H  Fakultas Syariah di Universitas Istambul ditutup. Pemerintah juga menghapus pendidikan agama di sekolah-sekolah khusus.

Mustafa Kemal meniupkan ruh nasionalisme ke tengah-tengah bangsa Turki dengan selalu mendengung-dengungkan. ”Sesungguhnya Turki adalah pemilik peradaban yang paling tua di dunia. Sudah tiba saatnya kini untuk diambil kembali dan menggantikan peradaban Islam.”

Tahun itu juga Mustafa Kemal melalui Majelis Nasional (National Assembly) kemudian menyandangkan gelar Ataturk pada dirinya, yang berarti Bapak orang-orang Turki.

Mustafa Kemal Ataturk memerintahkan penerjemahan al-Qur`an ke dalam bahasa Turki, sehingga kehilangan makna-maknanya dan cita rasa bahasanya. Puncaknya, dia memerintahkan agar adzan dilakukan dengan menggunakan bahasa Turki!

Tanggal 3 Desember 1934 dibuat UU tentang larangan memakai busana tradisional yang Islami.

Pemerintah memerintahkan kaum wanita untuk menanggalkan jilbab dan membiarkan mereka berkeliaran dimana-mana tanpa mengenakan jilbab. Pemerintah juga menghapuskan kepemimpinan kaum lelaki atas wanita dengan semboyan demi kebebasan dan kesetaraan jender. Pemerintah mendorong diselenggarakannya pesta-pesta tari dan drama-drama yang menggabungkan lelaki dan perempuan.

Tahun 1935 M Pemerintah Turki mengubah hari libur resmi Jumat menjadi hari Minggu yang dimulai Sabtu Zhuhur hingga Senin pagi.

Pengaruh Mustafa Kemal ke Dunia Islam

Langkah-langkah yang diambil Mustafa Kemal ini memiliki dampak yang luas di Mesir, Afghanistan, Iran, India dan Turkistan serta kawasan dunia Islam lainnya, termasuk Indonesia. Langkah-langkah ini memberi peluang bagi kalangan yang menyeru pada westernisasi dengan  menjadikan Turki sebagai teladan utama saat menyatakan tentang kemajuan dan kebangkitan. Media-media yang orientasinya memusuhi Islam menyambut gembira apa yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk. Media-media itu menyebarkan apa yang dikatakan oleh Ataturk dengan ungkapannya, ”Turki baru, sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun dengan agama.” Atau, saat lain ia memegang al-Qur`an di tangannya dan dengan congkaknya menyatakan, ”Sesungguhnya kemajuan bangsa-bangsa tidak mungkin dilakukan dengan menerapkan hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang telah berlalu beberapa abad lamanya.” Na’udzubillahi min dzalik!

Mustafa Kemal yang telah murtad ini selalu berkoar di mimbar-mimbar agar rakyat Turki meniru apa yang ada di Barat Salibis dan mengajak pada kebebasan yang berbau kekufuran bagi kalangan wanita Turki. Mustafa mengajak pada degradasi akhlak dengan anggapan bahwa minum minuman keras, judi dan perzinahan tak lain sebagai gambaran dari tingginya peradaban dan kemajuan.

Setelah menghukum mati teman-teman yang dulu seperjuangan dengannya, kini Mustafa Kemal jadi diktator absolut bagi Turki sekuler.

Kematian Mustafa Kemal

Tahun 1938 M, kesehatan Mustafa Kemal Ataturk memburuk, dan meninggal dunia pada tanggal  10 November 1938/ 1356 H dalam kondisi terkena penyakit pengerasan hati (cirrhosis) akibat kecanduan alkohol.

Demikianlah, akhir hayat seorang diktator sekuler liberal penjagal Khilafah. Mustafa Kemal Ataturk la’natullah ’alaihi.

Demikianlah, walau Mustafa Kemal Ataturk telah binasa, namun kader-kader dan pendukungnya di berbagai negeri, termasuk di Indonesia masih banyak. Sejarah tentang Mustafa Kemal Ataturk banyak yang disembunyikan dan diputarbalikan. Mustafa Kemal Ataturk ditulis sebagai seorang pahlawan, dan sebaliknya Khilafah yang ia jagal digambarkan dengan gambaran yang sangat kelam. Tugas kita semua meluruskan penyimpangan sejarah ini, agar anak cucu kita tak salah menilai siapa Mustafa Kemal Ataturk ini. Amin.

*) Oleh : Umar Abdullah, Penulis Naskah VCD Sejarah Daulah Khilafah Islamiyah, VCD Sejarah Pornografi, Erotisme dan Seks Bebas, dan buku Kapitalisme, The Satanic Ideology

Sumber Bacaan:

  1. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Ali Muhammad Ash-Shalabi. (ad-Daulah al-‘Utsmaaniyyah ‘awaamilut tahwidh wa asbaabus suquuth. Maktabah Al-Iman). Pustaka al-Kautsar. Jakarta. 2003.
  2. Konspirasi Barat Meruntuhkan Khilafah Islam. Abdul Qadim Zallum. (Terjemahan How The Khilafah Destroyed. Khilafah Publication. London). Al-Izzah. Bangil. 2001.
  3. Para Pengkhianat. Maryam Jameelah. (Terjemahan Traitrors of Islam in Islam and Modernism. www.khilafah.org). 2003. Pustaka Thariqul Izzah. Bogor. 2003.
  4. Rahasia Kehidupan Seksual Para Diktator Besar. Nigel Cawthorne. (Terjemahan Sex Lives of The Great Dictators. Carlton Books. London). Penerbit Alas Publishing. Yogyakarta. 2007
  5. Sejarah Para Khalifah. Hepi Andi Bastoni. Pustaka al-Kautsar. Jakarta. 2008.
  6. www.wikipedia.org

Tanggapan

  1. makasih postingnya….

    sama-sama deh

    Suka

  2. kereeeeeeeen

    Suka

  3. Ijon copas buat disebarken

    silahkan disebarkan

    Suka

    • silakan disebarluaskan, gratis

      Suka

  4. Info tambahan Tentang Kematian Mustafa Kemal:

    Di saat kematiannya, Allah telah datangkan beberapa penyakit kepada beliau sehingga beliau rasa terseksa dan tak dapat menanggung seksaan dan azab yang Allah berikan di dunia. Antaranya ialah: 1. Didatangkan penyakit kulit hingga ke kaki di mana beliau merasa gatal-gatal seluruh badan. 2. Sakit jantung 3. Penyakit darah tinggi 4.Panas sepanjang masa, tidak pernah merasa sejuk sehingga terpaksa diarahkan kepada bomba untuk menyiram rumahnya 24jam. Pembantu-pembantuny a juga diarahkan untuk meletak ketulan-ketulan ais di dalam selimut untuk menyejukkan beliau. Maha suci Allah, buat macam mana pun rasa panas tak hilang-hilang. Oleh kerana tidak tahan dengan kepanasan yang ditanggung, beliau menjerit sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu. Oleh kerana tidak tahan mendengar jeritan, mereka-mereka yang bertanggung jawab telah menghantar beliau ke tengah lautan dan diletakkan dalam bot dengan harapan beliau akan merasa sejuk. Allah itu Maha Besar, panasnya tak juga hilang! Pada 26 september 1938, beliau pengsan selama 48 jam disebabkan terlalu panas lalu dia sedar selepas itu tetapi beliau hilang ingatan. Pada 9 November 1938, beliau pengsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. Sewaktu beliau meninggal, tidak seorang pun yang memandi, mengkafan dan menyembahyangkan mayat beliau. Mayat ini diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turkimemandikan, mengkafankan dan menyembahyangkannya . Tidak cukup dari itu, Allah tunjukkan lagi balasan azab ketika mayatnya di bawa ke tanah perkuburan. Bila mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya( susah jenazahnya hendak masuk ke liang lahad). Disebabkan putus asa, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke alam muzium yang diberi nama EtnaGrafi di Ankara selama 15 tahun (sehingga tahun 1953). Selepas 15 tahun mayatnya hendak ditanam semula, tapi Allah Maha Agung, bumi sekali lagi tak menerimanya. Habis ikhtiar, mayatnya dibawa pula ke satu bukit ditanam dalam satu binaan marmar beratnya 44 ton. Mayatnya ditanam di celah-celah batu marmar. Apa yang menyedihkan, ulama-ulama sezaman dengan Kamal Atartuk telah mengatakan bahawa “jangan kata bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak menerima Kamal Atartuk!” Hanya Allah sahaja yang Maha Mengetahui. Dari E mail:malaysia news <akupunnews@gmail.com

    Suka

  5. khilafah sama saja dengan imperalisme, serupa tapi tak sama.

    Suka

    • serupa apanya? jelas beda dong

      Suka

    • beda banget!

      Suka

    • khilafah tuh beda sama imperialis… inilah kekurangan umat muslim sekarang. malas membaca, kurang informasi, dan tidak mau mengetahui sejarahnya (sejarah islam),,, kasihan..kasihan…. very poor,,

      Suka

    • ya inilah antek “laknatulloh kemal”!!
      bodohnya dirimu kawan…

      beda tp sama gmn maksudmu???
      namamu aja yg keren & keislaman, tp otakmu tk lebih dr binatang !

      Suka

    • maksud kamu gmn boss???
      bodoh ataukah tolol kamu boss???

      tololmu dr kandungan!

      Suka

  6. ya, Alhamdulillah, telah kami baca kisah Kemal Atartuk, sejarah bangsa bangsa di dunia penuh di namika, yakin akan agama dan yakin akan akal. semoga kita terpelihara dari godaan, dan meyakini agama sebagai sumber kesuksesan.

    Suka

  7. terima kasih,….saya baru tahu sejarahnya seperti ini. Khilafah itu menjadi damai, menyelamatkan dan meninggikan, kalau imperialisme itu menjajah, mengeruk kekayaan, merendahkan dan bahkan memusnahkan, contoh ; amerika diimperialisme oleh eropa, mana suku aslinya amerika? suku indian…??. Australia diimperialisme oleh eropa, kemana suku aslinya ??? andalusia… ?..orang islamnya dihabisi, dibakar, diusir,..diganti namanya menjadi spanyol. kenapa orang kristen dan yahudi begitu benci kepada islam ?sehingga selalu mereka membuat strategi untuk menghancurkan islam… padahal islam mengajak kepada keselamatan; sebagaimana alquran surat almu’minun ayat 52. Sesungguhnya (agama islam) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.

    Suka

  8. 1. knp dmata org2 muslim ‘org2 kristen’ adlh kejam bgtu pula sebaliknya, dmata org2 kristiani ‘org2 islam’ jg kejam.

    2. coba kta jg mmbca sumber2 sjarh yg membhas ttg kerukunan umat y brbda agama.
    sprt d iran(coba cri sumberny dr kdutaan iran d jkrta), negara y trknal memegang teguh syariatislam trnyta jmh pddk brsku yahudiny trbnyk dbnding negara lain d dunia. mrka hdup brdampingan dg sku2 lain d iran.

    3. smua trgntng anda mau menilainya, apkh ada permusuhan antr agama atw mrni mslh politik

    Suka

    • permusuhan antar umat beragama (baca: islam-kristen) memang ‘sengaja’ dikondisikan seperti itu untuk mengadu domba. siapa yang mengadu domba? tidak jelas. tapi yang jelas si pengadu domba inilah yang paling diuntungkan jika islam-kristen saling berhadap-hadapan di medan perang!!

      Suka

    • jangan iran buat perbandingan, karna d iran masjid utk orang sunni gk ad, yg ada masjidnya orang syiah sma tmpat ibadah non muslim

      Suka

  9. Assalamualaikum…terima kasih akhi atas postingannya, setelah lama berselancar di dunia maya akhirnya , ana temukan artikel yang pas mengenai kemal Attaturk, ana tertarik dengan sejarah kebudayaan islam. semoga artikelini bisa menabah khazanah keilmuan umat. salam kenal

    Suka

  10. tulisan menarik.. membacanya justru memunculkan kekaguman pada sosok Mustafa Kemal Ataturk. hanya tulisan ini banyak menggunakan kata-kata hujatan terhadap tokohnya, namun inti dari tulisan ini jika dibaca dengan hati yang jernih maka sosok Mustafa Kemal Ataturk adalah tokoh luar biasa yg menunjukkan kepemimpinan seorang islam yang cerdas dan teguh dalam menjaga nilai-nilai dan kebesaran islam. Menurut saya setelah membaca tulisan sdr.umar abdullah ini saya menyimpulkan bahwa Muastafa Kemal ini adalah tokoh umat islam yang patut diberikan penghormatan tinggi atas segala hal yang telah dilakukan dan diperjuangankannya bagi kemanusiaan dan islam. wassalam. :)

    Suka

    • penilaiannya akan beda kalau anda memang seorang nasrani.

      Suka

    • @kristen : Mustafa Kemal Ataturk seorang pejuang islam… logika dari mana tuh mas? menghalalkan yang haram, dan mengharamkan yang halal atas ediologi nya sendiri.. apa itu bentuk dari seorang pejuang?.. bisa anda jelaskan? :)

      Suka

    • wah,,wah,, kayaknya informasi sebelumnya nggak ada ni,,, kurang mengerti anda mmbaca artikel ni,,, kayaknya baca ulang deh,,,,

      Suka

    • Memang kalo dilihat dari kasat mata kelihatannya Atatürk adalah pejuang islam. Sebagian rakyat Turki mengganggap dia adalah pahlawan. Tetapi menurut pemahaman seorang teman saya yg notabene adalah rakyat Turki asli malah sebaliknya. Seperti yg dikatakan ulasan diatas bahwa Atatürk justru menghancurkan Islam dr dalam.

      Suka

  11. insyaallah mustafa kemal ataturk dapet kerak nya neraka jahanam…

    menurut banyak sumber ada salah satu ulama pada waktu itu yg meramalkan sekulerisme turki akan lenyap pd 7 generasi dan benarlah sekarang turki kian hari lebih islami, perempuan berjilbab sudah bukan barng langka di turki sekarng.

    Suka

  12. bagus materinya..
    iya, sebenarnya dimasukan sudut pandang lain.
    ana seorang muslim dan sepakat ini.

    Suka

  13. […] Sumber :https://pondok24.wordpress.com/2010/03/03/meluruskan-sejarah-mustafa-kemal-attaturk-pahlawan-atau-pec… […]

    Suka

  14. How much time did it acquire u to publish “Meluruskan Sejarah
    3 Maret 1924 : Mustafa Kemal Attaturk, Pahlawan atau Pengkhianat ?
    Pondok 24 : The Siyasah Center”? It possesses a good deal of great tips.
    Thanks a lot ,Caren

    Suka

  15. Hehehe … susah kalau pemahaman tentang Tuhan dibuat bermacam macam aturan oleh manusia dalam kehidupan yang dinamakan agama yang tidak lebih sebenarnya gerakan politik mengatasnamakan Tuhan, buah tradisi budaya tiap2 peradaban manusia dimana manusia itu tinggal yang tentu saja tidak lepas dari menyesuaikan kondisi alam & karakter manusia2nya & ketika hal itu dipaksakan untuk menginvasi peradaban manusia lainnya yang berbeda kondisi alam & karakter manusia2nya maka tentu saja akan terjadi perlawanan ditambah berkembangnya kemajuan sains ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, pemahaman tentang Tuhan dalam bentuk agama sudah sangat tidak relevan digunakan sebagai komoditi politik kekuasaan & kalau masih memaksakan diri harus tahan banting saja jadi bahan tertawaan seperti tulisan pondok 24 ini bhwahahahaha … sudahlah pak/bu cari rejeki yang peace2 saja isi dunia memang diciptakan dengan bermacam macam warna jangan memaksakan diri semua harus 1 warna sama dengan anda atau golongan anda kalau tidak ingin dilibas oleh Tuhan yang dicatut oleh agama anda & agama lainnya.

    Suka

    • males gue sebenarnya membalas koment manusia biasa2 saja ini. yaaa namanya juga manusia biasa2 saja, mungkin keberadaannya dan ke tiadaannya sama saja. lha bagian mana yg mau ditanggapi coba? nggak ada kan? gue yakin sebenarnya pertanyaan :”agama itu apa? dia nggak bisa jawab. atau mungkin malah dia emang nggak punya agama?
      di bagian mana dr tulisan saya yg ingin memaksakan satu warna?
      apa hubungannya tulisan saya dengan cara mencari rizki saya, sehingga saya disuruh mencari rizki yg peace2. apa menurut ente mata pencaharian saya nggak peace?

      Ah sudahlah orang2 seperti ini (MANUSIA BIASA SAJA) gak perlu ditanggapi, menyibukkan diri menanggapinya justru akan membuatnya “hidup”. mending biarin aja, ntar juga “MATI”

      Suka

      • right, manusia biasa akan terdiam saat khilafah sudah tegak kembali. itu janji Allah dalam HR. Bukhari.
        bwt, boleh copast artikelnya kan ? nyantumin link blog ini juga kok ^^ terimakasih, nice artikel !!

        Suka

        • Silahkan di copy dan disebarluaskan, agar perubahan semakin cepat terwujud

          Suka

        • Boleh boleh boleh

          Suka

    • manusia biasa saja,, jadi orang tuh yang istimewah dong,,, masanggak punya tujuan sama sekali,,,,
      kurang pengetahuan banget sih…

      Suka

    • Jika anda sebagai manusia biasa tentunya anda dapat berpikir mengenai seluruh kebesaran Allah, islam itu adalah rahmad, islam tidak pernah memaksa seseorang menjadi seorang mukmin. Tapi jika mereka tidak mempercayai islam maka mereka sendiri yang akan menerima konsekuensinya, yaitu masuk neraka sebagai seorang kafir. Anda bisa lihat sejarah-sejarah islam, atau pun al-quran. Dalam Al-quran semua hal yang mungkin belum diketahui oleh manusia sudah dijelaskan didalamnya. Itulah kebesaran Allah dan Allah akan selalu melindungi akan kebenaran firman-firmannya, yaitu Al-qur’an..

      Suka

    • Manusia biasa-biasa saja@
      karena yang menanggapi adalah manusia biasa dan isi tanggapannya pun biasa-biasa saja alias tak ada yang istimewa, maka saya putuskan saya juga biasa-biasa saja….alias tidak menarik…maaf…saya hanya tertarik dengan manusia yang luar biasa….

      Suka

  16. Naudzubillah…..
    Emang tai tuh si attaturk……
    dasar munafiq….
    Fuck you attaturk

    Suka

  17. Untuk manusia biasa-biasa.
    Menurut saya kamu ini manusia yg memiliki hati dan otak yang mati hingga tdk merasakan adanya kebenaran. Dasar kafir kamu

    Suka

  18. alasan kenapa ottoman empire mengalami kemunduran bukanlah mereka meninggalkan ijtidah akan tetapi karna pengaruh ulama orhodox semakin kuat di akhir-akhir kekuasaannya. Sementara eropa mengambil cahaya abad pencerahan dengan revolusi sains, ottoman empire menutup diri dan paham bahwa mengejar agama adalah satu2nya hal yang terpenting sehingga pemahaman sains mulai dtinggalkan. Ditambah lagi kekalahan ottoman empire di WW1 membuat stabilitas negara menjadi dalam bahaya, kemal attaruk setidaknya mencegah turki menanggung akibat kekalaan sesar yang ditanggung jerman.

    Suka


Bagaimana tanggapan anda ?

Kategori