Oleh: Refa | 21 Maret 2010

Beberapa Catatan Kritis Tentang Pendapat Ulil Abshar (JIL) di Debat TV One Soal Pro-Kontra Obama


Untuk Download Rekaman Acara Debat TV One Kontroversi Kedatangan Obama bisa diklik disini

MAKIN banyak berbicara, semakin terlihat kejahilannya. Itulah ciri khas kelompok liberalis. Setidak-tidaknya, itu diperlihatkan Ulil Abshar Abdalla dalam acara “Debat Kontroversi kedatangan Obama” di studio TVOne, Jakarta, Rabu (17/3/2010).

Dalam debat bertema “Obama Disayang Obama Ditentang” itu dihadiri dua kubu yang saling berseberangan. Dari pihak yang mendukung kedatangan Obama ke Indonesia, tampil dua narasumber: Ulil Abshar (Jaringan Islam Liberal) dan Effendy Choirie (Partai Kebangkitan Bangsa), sedangkan dari pihak yang menolak Obama diwakili oleh dua narasumber: Ismail Yusanto (Hizbut Tahrir Indonesia), Ali Mocthar Ngabalin (Partai Bulan Bintang).

Debat yang disiarkan secara langsung mulai pukul pukul 19.30 WIB itu dibagi dalam dua sesi yang diselingi dengan berbagai iklan. Pada sesi pertama, Ismail Yusanto berdebat dengan Ulil Abshar, disusul dengan debat sesi kedua antara Ali Mochtar Ngabalin dengan Effendy Choirie.

Ulil Abshar berapi-api menyatakan dukungannya terhadap rencana kedatangan Obama ke Indonesia, dengan ungkapan khas Arab “ahlan wa sahlan bihuduri Obama.

Sebagai anak didik Amerika, agaknya bisa dimaklumi bila Ulil sangat memuji Obama dan Amerikanya. Mungkin itulah apresiasi balas jasa yang dipersembahkan kepada negara yang telah memberikan beasiswa program magister di Universitas Boston, dan studi tingkat PhD di Department of Near Eastern Languages and Civilizations di Universitas Harvard.

Tapi Ulil -yang lama hidup di negara Amerika- itu menjadi sangat tidak wajar jika ia tidak tahu tentang Amerika. Berangkat dari ketidaktahuan itulah, Ulil memuji Amerika sembari menghina Islam, lalu menganjurkan umat Islam supaya belajar (baca: berkiblat) ke Amerika dalam mengatasi masalah diskriminasi.

Ada pelajaran penting yang bisa diambil dari pengalaman Obama di Amerika“. Kata Ulil. Ini luar biasa. Jadi orang Islam harus belajar bagaimana mereka mengatasi diskriminasi. Di dalam negara Islam itu diskriminasi masih banyak sekali,” kata Ulil.

Tak puas menyebut kaum Muslimin sebagai negara yang kaya diskriminasi, menantu Kiyai Mustafa Bisri ini bahkan menyebut dunia Islam paling banyak melakukan pelanggaran HAM.

…Pelanggaran HAM paling banyak di dunia Islam. Umat Islam harus belajar kepada Amerika, tegas Ulil…

“Pelanggaran HAM paling banyak itu di dunia Islam. Umat Islam harus belajar. Ada hal positif yang bisa diambil dari Amerika,” tegasnya.

Menanggapi tudingan Ulil terhadap umat Islam, Ismail Yusanto menjawab dengan santai. Juru bicara HTI ini tidak membantah langsung, tapi membandingkan pendapat Ulil yang bertolak belakang dengan data Amnesti Internasional.

Itu tadi menurut Ulil. Bahwa pelanggaran HAM itu paling banyak di negeri Islam. Tapi menurut Amnesti Internasional, pelanggaran HAM terbesar di dunia itu Amerika, yang sekarang presidennya Barrack Obama,” jelas dia.

Mana yang lebih kredibel, Saudara Ulil atau Amnesti Internasional?” tanya dia.

Ulil nampak kaget dan tidak percaya dengan pernyataan jubir HTI itu. Ulil rupanya belum pernah membaca data Amnesti Internasional bahwa Amerika adalah pelaku pelanggaran HAM terbesar di dunia. Ulil pun tidak terima jika bapak asuhnya disebut sebagai pelanggar HAM terbesar di dunia.

Saya minta dibuktikan kalau data itu ada,” protes dia.

Silakan, itu sudah berulangkali dilansir di media,” jawab Pak Ismail.

Ulil yang belum membaca data itu, spontan berkata, “Saya sih nggak percaya!

Pada debat sesi kedua,  meski yang dihadapinya bukan Ulil, tapi Ali Mukhtar Ngabalin masih menyempatkan untuk menyindir Ulil. Tidak terima umat Islam disuruh belajar kepada Amerika untuk mengatasi diskriminasi dan pelanggaran HAM, salah satu pendiri Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini menyemprot Ulil agar jangan menjadi “jongos” Amerika, sembari mengutip petuah Bung Karno.

Ingat pesan Soekarno, kita boleh berteman dengan Amerika, tapi jangan mentang-mentang menerima beasiswa dari Amerika, kemudian menjadi jongos Amerika!” tegasnya.

Jangan mentang-mentang menerima beasiswa dari Amerika, kemudian menjadi jongos Amerika!” tegas Ali Mochtar…

Ia juga mengingatkan agar para intelektual tidak berpikir picik menjadi boneka Amerika hanya karena dapat beasiswa dari Amerika.

“Jangan mentang-mentang belajar di Amerika kemudian menjadi corong Amerika, menjadi boneka,” ujarnya.

Mantan anggota DPR RI dari PBB ini juga memperingatkan bahwa sejak dulu kedatangan presiden Amerika ke Indonesia tidak pernah membawa manfaat bagi Indonesia, malah memperluas jajahannya. Antara lain Obama datang ke Indonesia dalam rangka evaluasi terhadap kontrak kerja Freeport, Chievron, ExxonMobil, dll. Kembali, ia mengingatkan petuah Bung Karno.

Soekarno pernah mengajarkan kepada kita, Amerika itu tidak pernah menawarkan sesuatu yang baik kepada negara-negara berkembang atau dunia ketiga. Itu sebabnya, Amerika harus kita setrika, Inggris kita linggis! Masak kita intelektual berpikir sepicik itu?” pungkasnya.

Data Amnesti Internasional: AS Terbanyak Langgar HAM dalam 50 tahun terakhir

Dalam konferensi pers di London (26/5/2004), Amnesti Internasional, sebuah LSM HAM internasional yang berbasis di London ini melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) adalah pelaku pelanggaran HAM terburuk di seluruh dunia, selama 50 tahun terakhir, sejak negara adidaya itu mengeluarkan kebijakan perang terhadap terorisme dan invasinya ke Iraq. Berita ini dilansir berbagai media internasional semisal AFB, BBC, dan lain-lain.

Sekjen Amnesti International, Irene Khan mengatakan, negara-negara berkuasa yang menyumbangkan pasukan tentara untuk Iraq telah mengabaikan hukum internasional dengan mengorbankan HAM secara `membabi-buta’ atas nama keamanan.

“Agenda keamanan dunia yang diperjuangkan oleh AS tidak mempunyai visi dan prinsip yang jelas,” kata Irena.

“Perbuatannya melanggar HAM di negara sendiri, sikapnya menutup mata terhadap insiden-insiden dan penyiksaan di luar negeri serta penggunaan kekerasan pasukan dengan sewenang-wenang telah menggugat keadilan serta menjadikan dunia ini lebih berbahaya,” katanya.

Laporan tersebut juga mengungkapkan butir-butir terperinci mengenai pembunuhan warga sipil oleh pasukan penjajah AS di Iraq dan juga mengenai siksaan yang pasukannya atas tahanan Iraq.

…Lebih dari 600 warga negara asing ditahan tanpa tuduhan yang jelas atau proses hukum, di penjara Guantanamo, Kuba. AS juga menahan sejumlah tawanannya di beberapa lokasi yang tidak diketahui…

Invasi dan penguasaan wilayah Iraq oleh otoritas yang dibentuk negara-negara koalisi, menyebabkan ribuan orang di Iraq ditahan. Laporan itu juga menyebutkan, ratusan orang dari sekitar 40 negara, dipenjarakan AS tanpa proses hukum di Afghanistan.

Laporan Amnesti International itu juga menyentil sikap AS terhadap ratusan orang dari berbagai belahan dunia yang terus ditahan oleh AS tanpa dakwaan di Guantanamo, Kuba.

“Lebih dari 600 warga negara asing ditahan tanpa tuduhan yang jelas atau proses hukum, di penjara Guantanamo, Kuba. Mereka tidak diberi akses ke keluarga atau ke penasihat hukum. Orang-orang ini ditahan atas dugaan terkait dengan Al-Qaeda. Selain di Guantanamo, diduga AS menahan sejumlah tawanannya di beberapa lokasi yang tidak diketahui,” papar laporan tersebut.

Irene menyatakan, perang terhadap terorisme seharusnya dibarengi dengan upaya melindungi hak asasi manusia, tapi pada kenyataannya, kampanye antiterorisme dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, saling bertentangan.

Irena mengatakan, dunia telah melihat kenyataan yang sebenarnya, setelah foto-foto penyiksaan dan pelecehan di penjara Abu Guraib tersebar di masyarakat luas. Ini adalah konsekuensi logis, dari perburuan yang membabi buta yang dilakukan AS sejak peristiwa 11 September. AS telah mengabaikan dan menempatkan dirinya diluar sistem hukum yang ada.

…AS telah kehilangan moral dan potensinya untuk melakukan segalanya dengan cara yang damai, kata Irene…

“AS telah kehilangan moral dan potensinya untuk melakukan segalanya dengan cara yang damai,” kata Irene dalam keterangan persnya di London.

Amnesti Internasional menyatakan, pihak Departemen Kehakiman AS telah mengakui ada problem besar dalam menangani ratusan tahanan warga negara asing sejak peristiwa 11 September.

Selain tidak memberikan akses pada keluarganya, AS juga tidak memberi akses agar para tahanan bisa didampingi pengacara agar proses hukumnya bisa segera dilakukan. Selain itu, bukti-bukti menunjukkan adanya pola penyiksaan fisik maupun verbal yang dilakukan oleh para penyidik.

Amnesti Internasional juga memaparkan pelanggaran Ham lainnya yang dilakukan AS, antara lain, penahanan sekitar 6.000 anak-anak migran dengan tuduhan melakukan kenakalan remaja. Anak-anak ini ditahan sampai berbulan-bulan.

Disamping itu, polisi dan penjaga penjara di AS, telah menyalahgunakan senjata dan menggunakan bahan kimia terhadap para tahanannya, yang menyebabkan kasus tewasnya sejumlah tahanan di penjara AS.

…Amnesti Internasional juga memaparkan pelanggaran Ham lainnya yang dilakukan AS, antara lain, penahanan sekitar 6.000 anak-anak migran dengan tuduhan kenakalan remaja, sampai berbulan-bulan…

Amnesti Internasional juga mengkritisi penerapan hukuman mati di AS. Sepanjang tahun 2003, sudah 65 orang yang menjalani hukuman mati di AS. Total, sudah ada 885 orang yang menjalani hukuman mati sejak AS menerapkan kembali hukuman itu pada tahun 1976. AS dinilai juga telah melanggar aturan internasional dalam menerapkan hukuman mati ini, karena telah mengenakkannya pada anak dibawah umur 18 tahun.

Yang paling hangat, Amnesti Internasional, mengkritik AS karena berupaya mendapatkan kekebalan hukum dari pengadilan internasional bagi tentaranya yang melakukan kejahatan perang. [taz/dari berbagai sumber]

Inti masalahnya, Penjajahan Amerika

Meskipun Obama tidak jadi datang ke Indonesia bulan Maret ini, dan akan diundur hingga Juni 2010 nanti, seharusnya ini tidak mengubah cara pandang kita terhadap Obama. Karena ini kan hanya penundaan, tidak menghilangkan inti masalah yang kita persoalkan, yakni penjajahan Amerika di Dunia Islam. Dibatalkan sekali pun, inti persoalan tidak akan selesai, penjajahan Amerika akan tetap dilakukan.”Kalau demikian halnya nggak ada artinya dong kita menolak?“, demikian pertanyaan seorang teman yang merasa bingung kenapa saya mesti ‘capek-capek’ ikutan demo menolak Obama.

Sebenarnya ini adalah momen untuk kita mengekspresikan aspirasi penolakan kita terhadap Obama yang jelas-jelas menjadi pemimpin negara yang menjajah negeri-negeri Muslim.

Karena kedatangannya itu sebagai salah satu pintu untuk memperkuat penjajahan politik dan ekonominya di Indonesia. Kita pun tahu meskipun presiden Amerika tidak datang, penjajahan terhadap Indonesia akan tetap dilakukan dengan berbagai salurannya. Sekali lagi ini memang hanya momen saja bagi kita untuk menjelaskan kepada umat bagaimana pandangan Islam terkait dengan menerima penjajah sebagai tamu.

Ulil juga sempat menyindir : “Suara HTI itu kecil dibanding NU dan Muhammadiyah yang menerima kedatangan Obama, jadi tidak perlulah menyatakan bahwa HTI dan “umat” menolak kedatangan Obama. Pertama,  Semestinya kita tidak boleh mengukur benar atau tidaknya tindakan hanya dengan melihat besar/kecil, sedikit/banyak pihak yg menolak.  Kedua, dalam faktanya di level grassroots umat,  para kiai, ulama pesantren di berbagai daerah di Indonesia, mereka sepakat dengan pemikiran Hizbut Tahrir. Hanya saja mereka tidak mempunyai saluran, karena saluran yang mereka punya itu sudah dikooptasi oleh elite pemimpin organisasi mereka yang setuju dengan kedatangan Obama.

Jadi kita juga bisa mengatakan bahwa penerimaan terhadap kedatangan Obama itu tidak mencerminkan seluruh tubuh Muhammadiyah dan NU. Buktinya berbagai ulama NU dan Muhammadiyah di berbagai tempat juga menolak Obama. Ini bisa dibuktikan dengan adama ribuan ulama yg turut menyatakan sikap menolak Obama dalam forum Majelis Buhuts Al Islamiyah yg dimotori HTI di sejumlah daerah. Tidak semua ulama yg hadir itu anggota HTI, tapi mereka sependapat dengan aksi penolakan ini.

Sekali lagi permasalahan intinya adalah politik luar negeri Amerika yakni penjajaha. Penjajahan militer adalah kedzaliman yang sangat kasat mata. Kedzaliman tersebut memang dilakukan di luar negeri, tapi di mana pun kedzaliman itu dilakukan tetap harus kita tolak meskipun kedzaliman itu tidak mengenai diri kita. Inilah bukti kepedulian kita terhadap sesama.Apakah lantas bila kita tidak kena, kita biarkan dan terima? Saya ambil contoh Osama bin Laden lah. Persepsi pemerintah terhadap Osama bagaimana? Sama kan dengan persepsi Amerika yang menyebutkan Osama adalah otak yang telah menghancurkan gedung WTC? Lantas pemerintah mau menerima kedatangan Osama? Tentu tidak. Padahal WTC itu kan di Amerika bukan di Indonesia. Jadi meskipun Amerika tidak melakukan penjajahan militer di Indonesia, tapi tetap kita harus melakukan penolakan.

Selain itu sesungguhnya HTI tidak hanya menyebutkan argumen luar negeri, persoalan-persoalan dalam negeri pun kita sorot. Intinya kan kedatangan Obama itu untuk mengeratkan hegemoninya di Asia Fasifik terutama Indonesia.

Di bidang politik Obama ingin memastikan secara langsung bahwa Indonesia tetap mengorbit ke demokrasi dan kapitalisme Amerika. Secara ekonomi pun Amerika ingin memastikan sumber pendapatan Amerika tetap terjaga. Seperti kita ketahui sembilan dari dari sepuluh energi dan pertambangan di Indonesia, di ekspoitasi demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Amerika.

Begitu juga di bidang keamanan, karena diprotes rakyat Jepang pangkalan militer Amerika di Okinawa akan di pindah ke Guam yang berjarak 2000 mil dari Papua. Konsekuensinya kapal-kapal perang Amerika akan sering mengarungi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III yang berada di sebelah barat dan timur Sulawesi. Amerika tentu berharap lalu lintas kapal perang mereka aman di wilayah ini.

Ada yang mengatakan bahwa Amerika bukan penjajah, buktinya Muslim Bosnia dibantu dari serangan Serbia…

Kalau memang bantuannya itu di atas prinsip kemanusiaan universal, mestinya bantuan itu berlaku di mana-mana. Tapi faktanya tidak seperti itu. Amerika membantu Muslim Bosnia tetap Muslim Irak, Afghanistan, dll dibantainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bantuannya itu bukan berdasarkan prinsip kemanusiaan universal tetapi berdasarkan kepentingan dalam negeri Amerika, yaitu untuk tetap mempertahankan pengaruhnya di NATO dan Eropa.

Jadi Amerika itu akan membantu bila kepentingan dalam negerinya bisa dicapai dengan membantu, dan akan membantai bila kepentingannya itu bisa dicapai dengan membantai. Jelaslah sikap Amerika ini berbahaya karena bertindak bukan berdasarkan nilai kemanusiaan tetapi berdasarkan kepentingan pribadinya sendiri.

Dalam debat di TV One Ulil juga menyatakan Rasulullah SAW menghormati Abu Sofyan dengan mengatakan siapa yang masuk ke rumah Abu Sofyan, selamat. Padahal Abu Sofyan saat itu belum masuk Islam…

Perlu kita beri catatan disini. Dia (Ulil) tidak membedakan antara dua kondisi yang berbeda. Saat itu yang kita perdebatkan apakah umat Islam itu harus selalu menghormati tamu? Tetapikan ternyata tidak semua tamu diterima oleh Nabi SAW. Saat itu Pak Ismail (HTI) mencontohkan Abu Sofyan. Ia ditolak kedatangannya ke Madinah oleh Nabi SAW karena Mekkah melangar perjanjian Hudaibiyah.

Di situ Rasulullah SAW menunjukkan tidak semua tamu harus dihormati, karena ketika tamu yang jahat yang datang beliau SAW tolak, contohnya ya Abu Sofyan itu. Nah, Obama ini termasuk tamu yang baik atau yang jahat? Dalam konteks itulah yang dimaksud Pak Ismail (HTI).

Sedangkan pernyataan Ulil yang menyebutkan bahwa Nabi SAW. menghormati Abu Sofyan, padahal pemimpin Mekkah itu masih dalam keadaan belum masuk Islam, itu sebenarnya adalah kebijakan Madinah setelah penaklukan Mekah, jadi tidak ada hubungannya lagi dengan konteks tamu.

Di situlah justru menunjukkan bagaimana mulianya Nabi (Islam) memperlakukan orang yang sudah kalah. Jadi sabda Rasul yang menyebutkan barang siapa yang masuk ke rumahnya Abu Sofyan maka selamat itu bukan dalil menerima tamu tetapi dalil bagaimana seharusnya memperlakukan orang yang sudah kalah.

Sehingga sabda tentang penghormatan terhadap Abu Sofyan itu tidak pas diberikan kepada Obama untuk saat ini. Kecuali nanti bila Amerika kalah perang, baru kita lindungi Obama seperti yang Nabi lakukan terhadap Abu Sofyan. Jadi argumen Ulil itu salah konteks alias ngawur.

Terakhir, walaupun Obama nggak jadi datang bulan Maret ini, tapi kita Tetap harus menjelaskan kepada umat bahwa Obama adalah pemimpin negara penjajah Amerika dan mengajak mereka untuk aksi menolak kedatangan Obama pada Juni nanti.

Sumber: http://www.voa-islam.com/trivia/liberalism/2010/03/18/4019/ulil-jildunia-islam-paling-banyak-melanggar-hamharus-berguru-pada-obama/

dan dari berbagai sumber


Tanggapan

  1. hmmm…. saya jadi ingat film ayat ayat cinta yg di mainkan oleh cathy sharon…. dalam 1 adegan di subway / kereta bawah tanah… ada turis amerika yg sedang sakit…. pada saat itu warga mesir menghujat dengan sedemikian rupa, tapi fahri warga indonesia mengingatkan bahwa mereka (warga amerika tersebut) datang dengan menggunakan dokumen resmi dan merupakan tamu negara jadi kita harus menjamunya… sebagaimana baginda nabi menyambut kaum kafir qurais yang pada waktu itu bertamu ke kota nabi (saya lupa kotanya)… begitu juga barack obama, yang datang ke indonesia atas undangan berarti obama adalah tamu yang harus kita sambut dan kita lindungi selama ada di negara kita…, terlepas dari siapa dia dan dari negara manapun,,, marilah tunjukan kepada dunia, bahwa islam adalah agama yg sangat melindungi dan cinta damai………..

    mestinya anda baca dulu postingan saya ini, baru komentar, jadi nggak perlu saya jelaskan lagi disini.

    oya, pemainnya bukan catty sharon tapi catty bond, ha ha. charisa putri kalee. di situ yg main charisa putri dgn rianti catridge nggak ada cat woman dan card reader apalagi catty sharon. trus kota nabi yg and maksud adalah Madinah (dulu yatsrib) itu ibukota negara Islam pertama kali.

    Suka

  2. negara kita sedang dijajah…
    dijajah oleh arus kekuasaan dunia yang teramat besar dan tak terbendung alirannya…!
    siapapun yang “mengerti” ini pasti sadar dan paham akan hal itu,namun cahaya mereka tak bisa benderang dalam ruangan yang teramat gelap..!

    setuju, semua butuh proses, butuh waktu, dan kesabaran, dan keistiqamahan, dan butuh kontribusi anda , dan, dan, dan

    Suka

  3. ulil ancene asu

    ulil juga antek usa

    Suka

  4. ambil dan contoh yang baik2 saja dari amerika jangan melulu meniru sampai akar2nya jadi negara ngekor, gimana di kombine antara pemikiran bung karno dan nilai2 positif negara adi daya tersebut indonesia jadi negara yang maju dan berkarakter (Mampir mas ke blog aku trus kasih komen)

    siip kunjungan baliknya sdh kok

    Suka

  5. Saya berkomentar disini tanpa keberpihakan pada pembicara di acara TV tersebut.

    Saya menganggap bahwa atas dasar apapun kedatangan Obama ke Indonesia menunjukkan bahwa Obama memandang Indonesia memiliki peran strategis, dan itu yang harus di respon Indonesia untuk tidak membebek dan mestinya siBeye itu juga harus tegas terhadap Amerika dengan menunjukkan nasionalismenya yang selama ini tidak pernah terlihat.
    Tunjukkan bahwa Indonesia tidak dapat dipandang semena-mena oleh negara adikuasa (berbeda kalo siBeye itu melembek – ya yang harus dibantai pemimpin gak jelas ini), Amerika sangat membutuhkan Indonesia, mulai dari posisi geografis yang strategis dan peran diplomasi yang kuat di negara dunia ketiga.
    yang perlu di desak adalah pemerintah dapat berkeras hati untuk mendesak Amerika mengakhiri semua kontrak karya atas korpotokrasi Amerika di Indonesia dan menegaskan jika Amerika tidak membebaskan pembelian Alutsista untuk Indonesia, Indonesia mampu menjalin kerjasama dengan negara lain dan juga membangun sendiri.
    Pandang bahwa kedatangan Obama ke Indonesia, bahwa Amerika yang butuh Indonesia dan oleh karenanya Indonesia hendaknya bisa memainkan peran ini.

    ya memang amerika yg butuh Indonesia, bukan sebaliknya, kita lihat saja apa pemimpin negeri ini punya keberanian yg tegas spt halnya Soekarno dulu yg berani mengatakan ” Go to hell with your aid”

    Suka

  6. orang yang berpikir jernih dan bijak pasti akan menolak kedatangan penjajah apalagi gembong terroris,bagaimanapun juga kebijakan negeri paman sam sampai saat ini pasti akan merugikan negara lain.tolak penjajah.wong jil/jongos amerika israhell jangan make2 nama NU/muhammadiyah dll.
    uler eh ulil rasah cangkeman kapan2 tak bedil ndasmu nek ketemu,,,

    Suka

  7. mari kita marakkan suasana indonesia yang gonjang ganjing dengan menyebarkan SEMANGAT TERORISME seluas2nya…islam lahir di dunia memang membuat takut(teror) para syetan2 ….adzan adalah teror yang teramat di takuti buat syetan2 durjana termasuk barrack….salam TERORIS adzan.

    ada2 aja istilahnya, “teroris adzan”

    Suka

  8. wew

    Suka

  9. lha, ulil masih ada to…, saya kira sdh gak laku lagi dia. Lha wong pikirannya gak karuan, debat juga kalah. Tapi hebatnya dia memang tahan malu…

    Suka

  10. Baik HTI maupun JIL sama2 punya si2 negatif..sm2 punya kepentingan..JIL antek Amerika, HTI antek Wahabi..untuk JIL,proporsional-lah dalam isu kemanusiaan..satu sisi mengatakan mengusung isu-isu kemanusiaan,akan tetapi tutup kuping atas apa yg terjadi d Palestina,Iraq,Afghanistan dll..Konkritkanlah idealisme kalian..Jgn hanya wacana..For HTI,berhentilah menyebarkan ideologi kaku kalian,terima ato tidak terima ideologi kalian mempunyai DNA yg sma dengan para pengebom tu..
    WE ARE INDONESIA!!! NOT AMERICA or SAUDI ARABIA!!!

    mestinya anda cari2 info bagaimana pandangan HTI thd Wahabi, demikian juga bagaimana sikap HTI terhadap aksi terorisme yg ada selama ini. Jangan sampai anda sendiri sebenarnya nggak tahu apa itu Wahabi, tapi ikut2an meng-generalisasikan.
    Tapi kalau anda memang malas mencari tahu, silakan klik link berikut :
    http://hizbut-tahrir.or.id/2009/08/06/darul-islam-wahabi-lalu-apa-lagi/
    http://hizbut-tahrir.or.id/2009/07/29/hizbut-tahrir-wahabi/
    http://hizbut-tahrir.or.id/2009/12/06/hizbut-tahrir-teroris/
    http://hizbut-tahrir.or.id/2009/09/24/ideologisasi-terorisme/

    kalo gitu terima atau tdk terima DNA anda pun sama dengan teroris. krn sama2 manusia. dan terima tdk terima DNA kita sangat mirip dengan DNA babi (http://www.anwarkim.com/?s=Babi+banyak+kesamaan+dengan+manusia%3A.)

    Suka

  11. Yang jelas kita musti ati ati terhadap kelompok JIL dan jaringannya mereka memang Orang Islam tapi membaca Kitab Suci dan Sunnah Nabi hanya sepotong sepotong karena semata mata demi kepentingan mereka sendiri

    Maaf saya berkata begitu karena Allah SWT sendiri sebagai Raja daris egala raja yang ada Dijagat Alam ini telah menjamin keaslian Al_quran dan Kebenaran akan cahaya Islam

    Terus seharusnya orang JIL rajin-rajin lah baca Kompas.com, Detik.com kan barusan ada berita kalau Amerika telah dinobatkan sebagai produsen pornografi anak terbesar di dunia

    emang yang begini mau jadi contoh

    Ulil Ulil Aya Aya Wae Maneh mah

    Suka

  12. ane jg nonton ntuh debat…
    dan emang si ulil nampak betul jongosnya, ngotot betul belain majikannya…

    dlm konteks kunjungan obama, ane malahan lebih condong tuk gak bersikap frontal, lebih bagus & bermanfaat manfaatin kesempatan itu tuk kemaslahatan bangsa, terutama re-negosiasi kontrak2 kerja yg merugikan bangsa.

    kekayaan alam yg telah diamanatkan melalui UUD 45 pasal 33 tuk dimanfaatkan sebesar2nya guna kemakmuran bangsa malah diperkosa habis2an oleh asing, dan disisakan sedikit bwat bangsa ini… apakah ini yg disebut keadilan? kenapa selama ini pemerintah seakan gak jauh beda sm si ulil, seperti kerbau dicucuk hidungnya ketika berhadapan dgn “sang majikan”…

    mumpung obama mo dateng, manfaatkan kesempatan ini tuk dapatkan kembali kepercayaan rakyat! tarik kembali kekayaan alam warisan nenek moyang dr pengelolaan asing!

    Suka

  13. saudara-saudara tolong jawab pertanyaan saya, apakah ada perbedaan dengan datang dan tidaknya obama, apakah datangnya obama merupakan simbol penjajahan. saya kira penjajahan akan tetap berlangsung dengan datangnya obama, jadi seharusnya kita tidak usah terlalu ribut memikirkan datang tidaknya obama, akan tetapi fokus kepada penjajahan yang sudah lama kita gembar gemborkan

    setuju, datang sekarang atau diundur atau tidak datang pun, penjajahan kapitalisme AS masih tetap berlangsung. Intinya penjajahan itu sendiri yg kita tolak. dan bagi saya isu Obama adalah moment yg tepat untuk menyadarkan umat, bahwa kita harus berani keluar dari penjahajan ini.

    Suka

  14. Baca posting diatas, kalo memang ada hubungan kedatangan Bro OBAMA dengan aset Besar negara tercinta ini.dan itu merugikan kita, sediiiiiiiiiih rasanya, apa kita nggak mampu beneran mengelola sendiri? ato memang alloh sedang menakdirkan kita tuk di kuasai dahulu (sementara)? gak tahu deeeeeeh

    Suka

  15. tulisan yang sangat kritis, salut

    Suka

  16. kalian tu kerjaannya su’udzaaaan terus sama orang lain…hedeeeeghhh! Islam apaan tuh?

    Suka

  17. bukan suudhan, tetapi kritis bos, dalam forum ilmiah sebaiknya hindari kata suudhon, jika memang pernyataan diikuti dengan berbagai argumen yang mendukung sescara ilmiah, bahasa abid al jabiri epistemologi burhani, atau bisa juga sebagai fakta empiris secara subjektif

    Suka

  18. amrika banyak berkorban untuk dunia

    menurut saya amerika justru banyak membuat kekacauan di berbagai negara. kalau pun menurut anda AS anyak berkorban tetap saja bagi mereka berlaku kaidah “TAK ADA MAKAN SIANG GRATIS” semuanya ada pamrihnya

    Suka

  19. Duh bolo konco!.. Priyo wanito, ojo mung ngaji sareat bloko!..
    Gur pinter ndongeng nulis lan moco, tembe mburine bakal sangsoro!….

    Akeh kang apal, Qur’an haditse. Seneng ngafirke marang liyane!…
    Kafire dhewe gak digatekke, yen isih kotor ati akale!…

    Gampang kabujuk nafsu angkoro,ing pepaese gebyare ndunyo!…
    Iri lan meri sugihe tonggo, mulo atine peteng lan nisto!…

    Kang aran sholeh, bagus atine, kerono mapan seri ngelmune!…
    Laku thoriqot lan ma’rifate, ugo hakekot manjing rasane!…

    Suka

  20. Suip…

    Suka

  21. sebenarnya yg kurang dr umat islam skrg adalah pertolongan Allah, untuk menarik pertolongan Allah hanya satu cara yaitu dg iman yg sempurna mengikuti cara rasullullah saw, marilah kita sama2 usahakan hal ini utk diri, kluarga, dan umat slrh alam

    Suka

  22. i think amerika is the real teroris. love u all moslem

    Suka

  23. Dari dulu ampe sekarang……yang namanya JIL ,mau ngomong – celoteh apapun ndak usah didengerin, soalnya yg ngomong to bukan manusia tapi IBLIS. alias Jaringan Iblis Laknat.

    Suka

    • Hidup JIL,,,,,Hidup Ulil….

      Suka

  24. pesan nabi ikuti saja AlQuran & Assunnah, dan berusaha melakukan yg terbaik sesuai dua pedoman itu, kalaupun nanti ada yg kurang ato lebih..semuanya adalah kebijakan ALLAH SWT

    Suka


Bagaimana tanggapan anda ?

Kategori